Surat Terbuka Teruntuk Calon Imamku
Rabu, 26 Juli 2017
Edit
Jurnalwanita-Sampai detik ini aku tidak tahu kau siapa serta ada dimana. Bukan aku tidak mau mendekatmu, tapi biarlah Allah yang bakal mendekatkan kita.
Wahai calon imamku
Sejujurnya aku tidak tahu kalian siapa serta dimana. kali ini aku hanya menyerahkan semua pada Sang Ilahi, yang membolak-balikkan hati. apalah dayaku yang hanya berdoa serta berusaha menjadi lebih baik. Sebab aku tahu, kau tentu mengidamkan seorang istri yang sanggup mendidik anak-anakmu menjadi orang besar.
Aku sadar aku bukan siapa-siapa, tidak banyak kelebihanku tetapi tidak terkira kekuranganku. Sebab itulah aku setiap hari bersujud serta berdoa supaya nanti kau dapat membimbingku.
Wahai calon imamku
Ketahuilah neraka itu panas. Kau tentu tidak mempunyai niatan tuk mengajakku keluargamu kesana. Bila demikian, tolonglah wahai calon imamku, jadilah suami yang taat pada aturan agama. Sungguh aku sangat menyadari, kami semua dapat merasakan surga-Nya bila kau sanggup mengangkat keluargamu kesana. Begitu sebaliknya, kami semua dapat tersentuh api neraka juga sebab dirimu.
Aku pun demikian, aku kan berusaha menjadi seorang pendamping nasib yang berusaha mendampingi keluarga ke muara sakinah, mawadah serta warohmah. aku sangat sadar, sehelai hanya sebab sehelai rambutku yang terbuka, kami semua dapat tersentuh oleh api-Nya. Untuk itu, doakanlah aku semoga dapat menjadi istri yang istiqomah nantinya.
Wahai calon imamku
Sampai detik ini aku tidak tahu kau siapa serta ada dimana. Bukan aku tidak mau mendekatmu, tapi biarlah Allah yang bakal mendekatkan kita. Aku hanya tidak mau memulai keluarga suci kita kelak dengan perbuatan keji. Sebabnya jagalah jarak antara kita.
Aku tidak ingin tersentuh api neraka sebab perbuatan dosa di antara kita. Aku juga tidak mau meniru mereka yang sudah terjerumus ke celah perzinaan. Oleh sebabnya lumayan bagi kita berdua saling sapa dalam doa dengan asma-asma-Nya.
Aku pun juga tidak mau menentukan kapan kita membangun istana rumah tangga. Hingga detik ini lisan serta hatiku hanya berbicara ‘bila kau terbukti jodohku, maka dekatkanlah. Tapi bila kau bukan imamku, maka biarlah waktu serta jarak yang bakal memisahkan kita’.
Teruntuk Semua Calon Iman ...
Wahai calon imamku
Sejujurnya aku tidak tahu kalian siapa serta dimana. kali ini aku hanya menyerahkan semua pada Sang Ilahi, yang membolak-balikkan hati. apalah dayaku yang hanya berdoa serta berusaha menjadi lebih baik. Sebab aku tahu, kau tentu mengidamkan seorang istri yang sanggup mendidik anak-anakmu menjadi orang besar.
Aku sadar aku bukan siapa-siapa, tidak banyak kelebihanku tetapi tidak terkira kekuranganku. Sebab itulah aku setiap hari bersujud serta berdoa supaya nanti kau dapat membimbingku.
Wahai calon imamku
Ketahuilah neraka itu panas. Kau tentu tidak mempunyai niatan tuk mengajakku keluargamu kesana. Bila demikian, tolonglah wahai calon imamku, jadilah suami yang taat pada aturan agama. Sungguh aku sangat menyadari, kami semua dapat merasakan surga-Nya bila kau sanggup mengangkat keluargamu kesana. Begitu sebaliknya, kami semua dapat tersentuh api neraka juga sebab dirimu.
Aku pun demikian, aku kan berusaha menjadi seorang pendamping nasib yang berusaha mendampingi keluarga ke muara sakinah, mawadah serta warohmah. aku sangat sadar, sehelai hanya sebab sehelai rambutku yang terbuka, kami semua dapat tersentuh oleh api-Nya. Untuk itu, doakanlah aku semoga dapat menjadi istri yang istiqomah nantinya.
Wahai calon imamku
Sampai detik ini aku tidak tahu kau siapa serta ada dimana. Bukan aku tidak mau mendekatmu, tapi biarlah Allah yang bakal mendekatkan kita. Aku hanya tidak mau memulai keluarga suci kita kelak dengan perbuatan keji. Sebabnya jagalah jarak antara kita.
Aku tidak ingin tersentuh api neraka sebab perbuatan dosa di antara kita. Aku juga tidak mau meniru mereka yang sudah terjerumus ke celah perzinaan. Oleh sebabnya lumayan bagi kita berdua saling sapa dalam doa dengan asma-asma-Nya.
Aku pun juga tidak mau menentukan kapan kita membangun istana rumah tangga. Hingga detik ini lisan serta hatiku hanya berbicara ‘bila kau terbukti jodohku, maka dekatkanlah. Tapi bila kau bukan imamku, maka biarlah waktu serta jarak yang bakal memisahkan kita’.
Teruntuk Semua Calon Iman ...
Related Posts